Total Tayangan Halaman

Jumat, 24 Februari 2012

KANKER SERVIKS PEMBUNUH BANYAK WANITA

Kanker serviks atau kanker leher rahim (sering juga disebut kanker mulut rahim) merupakan kanker yang menyerang kaum wanita dan jumlah penderitanya meningkat beberapa tahun belakangan. Dari seluruh penderita kanker di Indonesia, sepertiganya adalah penderita kanker serviks. Kanker ini memang merupakan pembunuh wanita yang menakutkan. Memperoleh informasi tentang kanker ini dapat membantu lebih banyak wanita terhindar dari salah satu penyakit paling mematikan ini.

Tips-Tips untuk mencegah kanker serviks:
- Jangan lupa untuk membersihkan dan mengeringkan setelah buang air.
- Dalam sehari ganti celana dalam sebanyak 2x, sebaiknya diganti dan jangan dibiarkan saat basah.
- Jika sedang menstruasi, pembalut sebaiknya harus sering diganti minimal 2kali dalam sehari. Penggunaan pembalut akan menimbulkan kelembaban berlebih di daerah kewanitaan dan GUNAKAN PEMBALUT YANG BENAR-BENAR SEHAT DAN BAGUS  UNTUK VAGINA seperti PEMBALUT ANION
- Hindari makanan/buah yang meningkatkan produksi lendir, seperti nanas, kol, timun, dsb.
- Jangan memegang vagina dengan kuku yang kotor.
- Hidup Sehat dengan mengkonsumsi makanan yang bergizi.
- Tidak merokok, karena penggunaan tembakau dapat menyebabkan kanker.
- Perbanyak makanan yang mengandung vitamin A, C dan E beta carotene serta asam folat untuk mengurangi risiko kanker leher rahim.
- Tidak berganti pasangan.
- Sebelum menggunakan toilet di tempat umum, selalu bersihkan bibir kloset dengan alkohol. Jangan membersihkan genital dengan air kotor.
- Kalau memungkinkan, Rutin melakukan pemeriksaan USG/screening berupa pap smear atau IVA untuk deteksi kanker serviks secara dini.
- Penggunaan cairan pembersih vagina jangan terlalu sering. Ketika rutin atau setiap hari mengunakan cairan tersebut justru akan menghilangkan kuman-kuman baik yang ada di vagina.
- Vaksinasi dapat dilakukan pada perempuan usia 10-55 tahun dengan jadwal suntikan sebanyak 3 kali, yaitu pada bulan 0, 1 dan 6. Vaksin HPV akan meningkatkan daya imun anak sehingga lebih resistan terhadap virus.
- Menghindari faktor risiko lainnya, seperti menunda hubungan seksual atau menikah hingga usia 20 tahun atau lebih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar